Komponen-komponen
pembelajaran berbasisi masalah dikemukakan
oleh Arends, diantaranya adalah :
a. Permasalahan autentik. Model pembelajaran berbasis
masalah
mengorganisasikan masalah nyata yang penting secara sosial
dan bermanfaat
bagi peserta didik. Permasalahan yang dihadapi
peserta didik dalam dunia nyata
tidak dapat dijawab dengan jawaban yang sederhana.
b. Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik
belajar
berpikir struktural dan belajar menggunakan berbagai perspektif
keilmuan.
c. Pengamatan autentik. Hal ini dinaksudkan untuk menemukan
solusi yang nyata. Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan
masalahnya, mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan
menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen, membuat inferensi, dan menarik
kesimpulan.
d. Produk. Peserta didik dituntut untuk membuat produk hasil
pengamatan produk bisa berupa kertas yang dideskripsikan dan didemonstrasikan kepada orang lain.
e. Kolaborasi. Dapat mendorong penyelidikan dan dialog
bersama untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial.